Mahasiswa KKN UIN Suska Riau Angkat Legenda Bagak Juo Lewat Pojok Galeri Gema

  • Bagikan

SUARARAKYAT.info||Kampar Kiri Hulu-Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim (UIN Suska) Riau yang saat ini mengabdi di Desa Gema, Kecamatan Kampar Kiri Hulu, berhasil menghadirkan sebuah program inovatif untuk memperkenalkan dan melestarikan kekayaan budaya lokal. Program tersebut diberi nama “Pojok Galeri Gema”, sebuah ruang informasi sederhana namun sarat makna yang menampilkan sejarah, tradisi, kuliner, hingga keindahan alam Desa Gema.kamis (4/9/2025)

Pojok Galeri ini berbentuk mading atau galeri dinding yang dihiasi dengan berbagai informasi visual. Mulai dari peta desa, foto-foto panorama, tradisi adat, makanan khas, hingga kisah-kisah rakyat yang diwariskan turun-temurun. Yang paling mencuri perhatian adalah pengangkatan legenda Bagak Juo, sebuah kisah asal-usul yang erat kaitannya dengan sejarah berdirinya Desa Gema dulu dikenal dengan nama Pasir Amo.

Koordinator Desa KKN, Muhammad Ghalib Pradipa, menjelaskan bahwa program ini lahir dari kesadaran akan pentingnya mendokumentasikan sekaligus mempopulerkan sejarah lokal. Menurutnya, legenda dan tradisi masyarakat Gema selama ini banyak diketahui secara lisan, namun belum banyak yang dituliskan atau dipublikasikan secara luas.

“Melalui Pojok Galeri Gema, kami ingin legenda Bagak Juo dan tradisi masyarakat lainnya tidak hanya menjadi cerita yang tersimpan di kalangan orang tua, tetapi juga bisa dipelajari generasi muda. Bahkan, jika dikemas dengan baik, kisah-kisah lokal ini bisa menjadi daya tarik wisata budaya,” ujarnya.

Program kreatif ini disambut positif oleh warga desa. Bagi mereka, kehadiran Pojok Galeri bukan sekadar pajangan, melainkan sarana edukasi dan pengingat akan identitas bersama. Masyarakat berharap inisiatif ini dapat menjadi titik awal untuk menjadikan budaya lokal sebagai aset berharga, bukan hanya untuk kebanggaan, tetapi juga untuk pembangunan desa berbasis wisata budaya dan kearifan lokal.

Selain legenda Bagak Juo, galeri ini juga menampilkan potret kehidupan masyarakat Gema sehari-hari, mulai dari kesenian tradisional, kuliner khas desa, hingga keindahan bentang alam yang masih asri. Kombinasi antara sejarah, budaya, dan panorama alam ini menambah daya tarik bagi siapa pun yang berkunjung.

Dengan hadirnya Pojok Galeri Gema, mahasiswa KKN UIN Suska Riau membuktikan bahwa pelestarian budaya tidak selalu membutuhkan cara yang rumit atau biaya besar. Cukup dengan langkah sederhana, mereka mampu menghadirkan ruang pembelajaran yang inspiratif dan memperkuat rasa cinta masyarakat terhadap desanya.

Pada akhirnya, Pojok Galeri Gema bukan hanya menjadi dokumentasi visual, tetapi juga simbol kebanggaan, ruang edukasi, dan langkah awal untuk menjadikan Desa Gema sebagai salah satu destinasi wisata budaya yang memiliki nilai historis dan kearifan lokal yang tinggi.

 

(MP)

banner 120x600
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *