Suararakyat.info.Sukabumi – Di usia yang ke-60, sosok yang dikenal akrab di tengah masyarakat Desa Babakan Jaya, Kecamatan Parungkuda, E. Benno, merayakan hari lahirnya dalam suasana yang sederhana namun sarat makna. Perayaan itu digelar dengan pemotongan kue ulang tahun dan tiup lilin yang berlangsung penuh kehangatan di balai desa setempat,minggu (8/6/2025).
Acara tersebut dihadiri oleh jajaran perangkat pemerintah desa, termasuk Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Supriatman, serta para ibu-ibu PKK yang turut serta meramaikan suasana. Meski tidak dibalut dengan kemewahan, momen tersebut justru mencerminkan nilai-nilai kekeluargaan dan kebersamaan yang selama ini menjadi fondasi hubungan antara E. Benno dan warga desa.
“Acara ini memang sederhana, tapi penuh arti. Kami tidak hanya merayakan ulang tahun seseorang, tapi juga menghargai sosok yang telah banyak berkontribusi bagi masyarakat Babakan Jaya,” ujar salah satu perangkat desa dalam sambutannya.
Dalam suasana penuh keakraban, doa-doa hangat pun dipanjatkan untuk E. Benno. Salah seorang ibu dari kelompok PKK menyampaikan harapannya, “Semoga panjang umur, selalu sehat, dan segala urusannya dilancarkan. Kami berharap beliau terus menjadi pemimpin yang merangkul masyarakat dan dicintai oleh seluruh warga.”
E. Benno sendiri tampak haru menerima berbagai ucapan selamat dan doa yang ditujukan kepadanya. Dalam sambutannya, ia mengungkapkan rasa syukur dan terima kasih atas perhatian dan kebersamaan yang telah terjalin selama ini. Ia menegaskan komitmennya untuk tetap mengabdi dan menjadi bagian dari solusi atas berbagai persoalan yang dihadapi masyarakat desa.
“Terima kasih atas doa dan kebersamaannya. Saya percaya, usia hanyalah angka, yang penting adalah bagaimana kita terus melayani dan menjadi manfaat bagi orang lain. Saya akan terus berusaha menjaga kepercayaan ini,” tutur E. Benno penuh haru.
Perayaan ulang tahun ini menjadi cerminan nilai-nilai gotong royong dan kesederhanaan yang masih sangat dijaga di lingkungan Desa Babakan Jaya. Di tengah keterbatasan, hadirnya rasa saling memiliki dan menghormati tetap menjadi kekuatan utama dalam membangun kehidupan desa yang harmonis.
(Hs)