Suararakyat.info.Semarang– Dalam rangka memperingati HUT ke-49, Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia (ABKIN) Pengurus Daerah (PD) Jawa Tengah menggelar webinar bertajuk “Mengokohkan Peran Strategis Bimbingan dan Konseling Menuju Generasi Indonesia Maju Berkelanjutan”. Kegiatan ini bertujuan untuk mendukung optimalisasi peran guru BK dalam sistem pendidikan nasional, sesuai dengan program unggulan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah.
Ketua PD ABKIN Jateng sekaligus Rektor Universitas Ivet Semarang, Dr. Tri Leksono Prihandoko, S.Kom., M.Pd., Kons, menegaskan bahwa bimbingan dan konseling merupakan bagian integral dalam pendidikan. Ia menekankan pentingnya peran guru BK dalam membantu peserta didik mencapai perkembangan yang utuh dan optimal.
Webinar ini diikuti oleh hampir 4.000 peserta, yang mayoritas terdiri dari guru BK (70,4%), mahasiswa BK dan PPG BK (17,8%), serta dosen BK (8,4%). Sisanya berasal dari berbagai profesi di bidang pendidikan, termasuk kepala sekolah, pengawas, asesor profesi konseling, dan praktisi konseling.08/02/2025
Dalam keynote speech-nya, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Prof. Dr. Abdul Muti’, M.Ed, mengapresiasi inisiatif ABKIN Jateng dalam mendukung pendidikan nasional. Ia menyoroti pentingnya pendidikan karakter serta peran guru BK dalam menciptakan lingkungan sekolah yang ramah dan aman bagi peserta didik.
Menteri juga mengungkapkan keprihatinannya terhadap maraknya kekerasan di lingkungan sekolah, termasuk perundungan serta gangguan kesehatan mental yang dialami siswa. Oleh karena itu, pemerintah berkomitmen untuk memperkuat peran bimbingan dan konseling sebagai bagian dari strategi pendidikan karakter.
Senada dengan itu, Dirjen GTK Kemendikdasmen, Prof. Dr. Nunuk Suryani, M.Pd, menyoroti tantangan dalam distribusi guru BK yang belum merata. Ia menegaskan bahwa pemenuhan guru BK baik dari segi kuantitas maupun kualitas menjadi prioritas dalam upaya peningkatan layanan pendidikan. Program pelatihan, peningkatan kompetensi, serta pengangkatan guru BK diharapkan dapat terealisasi pada tahun 2025.
Selain itu, pentingnya linieritas pendidikan guru BK juga disoroti sebagai upaya meningkatkan kompetensi dan kredibilitas layanan BK. Hal ini didasarkan pada regulasi yang telah ada, termasuk UU Sisdiknas dan Permendikbud No. 111 Tahun 2014.
Sejumlah pakar bimbingan dan konseling turut memberikan pandangan mengenai inovasi layanan BK. Prof. Dr. Adi Atmoko, M.Si., M.Pd dari Universitas Negeri Malang menekankan perlunya sinergi antara ABKIN pusat dan daerah dalam meningkatkan kualitas layanan BK.
Sementara itu, Ahmad Baidhowi AR dari Yayasan Sukma Bangsa memperkenalkan konsep Manajemen Konflik Berbasis Sekolah (MBKS) sebagai strategi inovatif dalam mendampingi kesehatan mental siswa.
Dalam paparannya, Prof. Dr. Mungin Eddy W., M.Pd., Kons dari Universitas Negeri Semarang menegaskan bahwa profesionalisme guru BK harus diperkuat melalui regulasi dan implementasi kebijakan yang lebih jelas. Menurutnya, lulusan BK harus bangga dengan profesinya dan mampu membangun kepercayaan publik terhadap layanan BK di sekolah.
Melalui webinar ini, diharapkan peran guru BK semakin diakui dan diperkuat dalam sistem pendidikan nasional. Dengan dukungan penuh dari pemerintah, akademisi, serta praktisi, profesi BK diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata dalam membangun karakter dan kesejahteraan psikologis peserta didik.
ABKIN Jateng pun berkomitmen untuk terus mendorong inovasi dan peningkatan kompetensi guru BK guna mencapai pendidikan yang lebih inklusif, berkualitas, dan berkelanjutan.
(Sukindar)