Suararakyat.info.Jakarta.Pemerintah Indonesia menyambut baik terkait transformasi digital dalam bidang haji dan umrah oleh Pemerintah Arab Saudi.Tentu perubahan ini harus disikapi dengan bijak oleh jemaah umrah dan Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU).Diketahui dengan sistem digitalisasi akan mendorong lahirnya regulasi-regulasi kebijakan ibadah haji dan umrah yang lebih sistematis dan terukur.
Namun demikian Sumber Daya Manusia (SDM) harus dipersiapkan dengan baik dan cepat untuk menunjang kinerja dan pelayanan yang prima.
Menurut Syam Resfiadi kebijakan transformasi digital bidang haji dan umrah memang selayaknya harus diterapkan sesuai dengan perkembangan jaman dan tuntutan teknologi namun kualitas SDM juga hal yang penting untuk menjawab regulasi pelayanan berkualitas.
“Iya semoga staffnya Menteri Haji KSA siap semuanya karena masih ada staff-staff dibawah yang bagian teknis masih manual cara berpikirnya.Sehingga masih suka ada hambatan dalam pelayanan Umroh dan Haji harus manual pelayanannya,” ujar H. Syam Resfiadi Ketum SAPUHI (Penyelenggara Umroh Haji Indonesia) kepada SUARARAKYAT.INFO, di Jakarta.Sabtu (08//02/2025).
Mengenai puncak Umrah dibulan ramadhan tahun ini menurut Direktur Patuna Travel, Syam Resfiadi menyebut untuk tahun 2025 paketnya hanya 1 tanggal 13 Maret 2025.
“Insallah berjalan sesuai dengan rencana dan lancar,”imbuhnya.
Disinggung tentang regulasi haji dan umrah yang berkembang khususnya terkait visa yang diperpanjang.
“Yang extend bukan visa tapi suntikan vaksin meningitis untuk sisa musim umroh ditunda sampai haji.Kalau bisa tetap normal,”tandasnya.
(s handoko)
