banner 728x90

AKP Agustinus Manurung: Melodi di Balik Seragam, Kamera di Balik Ketegasan

  • Bagikan

Suararakyat.info.Bogor– Di tengah kesibukan menjaga keamanan dan ketertiban sebagai Kapolsek Bogor Tengah, AKP Agustinus Manurung membuktikan bahwa seragam polisi tidak pernah menjadi penghalang untuk tetap berkarya di dunia seni. Sosoknya adalah perpaduan langka antara profesionalisme aparat penegak hukum dan sensitivitas seorang seniman.(7/5/2025)

Karier Agustinus di institusi kepolisian telah menorehkan jejak panjang. Sebelum menjabat sebagai Kapolsek, ia pernah mengemban tugas sebagai Kepala Satuan Intelijen di Polres Karawang. Dalam kesendirian dan tekanan tugas di lapangan, justru lahir karya pertamanyasebuah lagu berjudul Jangan Pergi, yang merefleksikan kerinduan dan perjuangan pribadi.

Tidak berhenti di situ, saat bertugas di Sukabumi, produktivitasnya dalam mencipta lagu justru meningkat pesat. Sejak 2019, lebih dari 24 lagu telah ia hasilkan, masing-masing mengandung cerita yang tidak hanya personal, tapi juga menyentuh isu sosial dan nilai-nilai kehidupan.

Namun, dunia musik ternyata bukan satu-satunya pelabuhan kreatifnya. Agustinus juga menjajal dunia perfilman. Melalui rumah produksi Monroe Entertainment Utama, ia telah menghasilkan enam film, termasuk Hikmah Taubat, Pertentangan, dan Pengen Untung Malah Buntung. Ia tak hanya duduk di kursi sutradara, tapi juga aktif sebagai penulis skenario dan aktor utama sebuah keterlibatan total dalam proses kreatif.

Sebagai Kapolsek Bogor Tengah sejak 2024, Agustinus membawa pendekatan yang tidak biasa. Ia meyakini bahwa seni bisa menjadi medium penting dalam membangun komunikasi antara polisi dan masyarakat. Beberapa kolega sesama polisi bahkan diajak terlibat dalam proyek filmnya, membuka ruang baru bahwa aparat penegak hukum pun bisa menjadi bagian dari dunia seni dan budaya.

Dalam wawancaranya bersama Mata Sosial, Agustinus menyatakan, “Kreativitas dan kepolisian bukan dua kutub yang saling bertentangan. Keduanya bisa berjalan berdampingan, saling menguatkan.” Pandangan ini mencerminkan gagasan progresif bahwa keberagaman bakat tidak hanya memperkaya individu, tapi juga memperluas dampak sosial yang positif.

AKP Agustinus Manurung adalah contoh nyata bahwa keberanian dan ketegasan bisa berjalan beriringan dengan kehalusan rasa dan kreativitas. Di balik pistol dan seragam, tersimpan nada, lirik, dan cerita yang semuanya berangkat dari satu tekad: mengabdi kepada masyarakat, baik lewat hukum maupun seni.


(Hs)

banner 120x600
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *