Longsor dan Banjir Bandang Terjang Megamendung, Satu Santri Meninggal Dunia dan Ratusan Warga Mengungsi

  • Bagikan

Suararakyat.info.Bogor – Bencana alam berupa tanah longsor dan banjir bandang kembali menghantam wilayah Kabupaten Bogor. Peristiwa memilukan ini terjadi pada Sabtu malam, 5 Juli 2025, sekitar pukul 18.23 WIB di Kampung Rawa Sedek, RT 01/04, Desa Megamendung, Kecamatan Megamendung. Kejadian yang berlangsung sangat cepat tersebut menyebabkan kerusakan parah pada puluhan rumah warga dan satu pondok pesantren, serta menelan satu korban jiwa.

Menurut keterangan warga setempat, suara gemuruh yang tiba-tiba terdengar dari arah tebing atas rumah-rumah penduduk menjadi tanda awal datangnya bencana. Dolay, salah satu warga yang menjadi saksi mata, menjelaskan bahwa longsoran tanah datang secara tiba-tiba dan dalam waktu singkat langsung menghantam sejumlah bangunan, termasuk Pondok Pesantren Al Barokah. “Tiba-tiba tanah dari atas turun membawa air dan material lumpur, menghantam pesantren dan beberapa rumah warga. Saya tidak sempat berpikir panjang, hanya bisa lari menyelamatkan diri,” ujar Dolay kepada awak media.

Naas, salah satu santri di pesantren tersebut, M. Esa (22), yang berasal dari Kampung Baros Kidul, Cianjur, gagal menyelamatkan diri. Ia tertimbun longsoran tanah bersama bangunan pesantren tempat ia menimba ilmu. Jenazah korban berhasil ditemukan oleh tim evakuasi dan telah dipulangkan ke kampung halamannya di Cianjur untuk dimakamkan.

Tak lama setelah kejadian, Bupati Bogor, Rudy Susmanto, langsung turun ke lokasi bencana. Bersama Tim Tanggap Bencana dari BPBD, Dinas Sosial, Tagana, serta aparat desa dan kecamatan, Rudy memimpin penanganan darurat di sejumlah titik terdampak, termasuk wilayah Megamendung dan Cisarua yang juga dilanda bencana serupa. Penanganan berlangsung sejak malam hingga dini hari untuk memastikan warga yang terdampak mendapat bantuan segera.

Dari data sementara, tercatat satu korban jiwa, sekitar 30 rumah mengalami kerusakan berat hingga sedang, dan lebih dari 150 warga terpaksa mengungsi ke tempat aman. Tim gabungan bergerak cepat mendirikan posko darurat, menyalurkan logistik, menyediakan tempat pengungsian sementara, serta layanan kesehatan untuk para pengungsi.

“Pemerintah Kabupaten Bogor tidak tinggal diam. Sejak malam kejadian, kita langsung bergerak cepat menyuplai kebutuhan dasar warga terdampak. Ini bentuk kehadiran negara di tengah rakyat,” ujar Rudy saat meninjau lokasi longsor.

Rudy juga menyampaikan duka cita mendalam kepada keluarga korban, serta menyerukan pentingnya sinergi semua pihak baik pemerintah desa, masyarakat, maupun relawan dalam meningkatkan kewaspadaan terhadap cuaca ekstrem dan potensi bencana yang bisa terjadi sewaktu-waktu.

Pemkab Bogor kini juga tengah melakukan pendataan terhadap rumah-rumah yang mengalami kerusakan serta menyusun kajian teknis untuk mengidentifikasi penyebab banjir bandang dan tanah longsor. Langkah ini menjadi bagian dari upaya preventif untuk menghindari kejadian serupa di masa mendatang.

Respons cepat Bupati Rudy dan jajarannya mendapat apresiasi dari masyarakat. Warga mengaku merasa terbantu atas kehadiran pemerintah yang tanggap dan sigap dalam merespons bencana. Langkah-langkah penanganan yang dilakukan menunjukkan bahwa Pemkab Bogor serius dalam memberikan perlindungan dan rasa aman kepada warganya, terutama di saat-saat krisis seperti ini.

Saya bisa bantu buatkan juga infografik kronologi atau rilis resmi untuk media sosial Pemkab, jika dibutuhkan. Anda bisa minta versi rilis singkatnya atau saya bisa bantu susun narasi dampak lanjutannya.

 

(BA)

banner 120x600
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *